Prabowo Utamakan Kepentingan Bangsa dan Rakyat di Atas Kepentingan Pribadi

Redaksi - Selasa, 22 Oktober 2024 22:21 WIB
Prabowo Utamakan Kepentingan Bangsa dan Rakyat di Atas Kepentingan Pribadi
Poto: Istimewa
Prabowo Subianto.
sudutbiru.com -Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan akan mengutamakankepentingan bangsa dan rakyat Indonesia di atas kepentingan pribadi.

Daratan dan lautan yang sumber alamnya sangat besar dimiliki, sejatinya untuk memenuhi kebutuhan rakyat Indonesia.

Penegasan itu disampaikan Prabowo dalam pidatonya di hadapan 1.250 orang tamu undangan di Gedung Senayan DPR RI, Minggu 20 Oktober 2024, usai diambil sumpahnya bersama Wakil Presiden Gibran Rakabumingraka.

"Bismillahirrahmanirrohim, Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, salam sejahtera untuk kita sekalian, Shaloom, Om Swastiastu Namo Budaye, Salam Kebajikan.

Saudara-saudara sebangsa setanah air di manapun yang berada, hari ini kita tampilkan di hadapan Majelis yang sangat besar pada acara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, hari ini kita dihadiri 19 kepala negara dan kepala pemerintahan beserta 15 utusan khusus negara-negara sahabat, dan karena itu atas nama seluruh bangsa Indonesia, Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada kepala negara dan kepala pemerintahan serta utusan dari negara-negara yang telah hadir pada hari ini.

Beberapa saat yang lalu, di hadapan Majelis, di hadapan Saudara-saudara semua se-Indonesia saya bersama Saudara Gibran Rakabumingraka telah mengambil sumpah untuk mengutamakan kepentingan bangsa Indonesia, kepentingan rakyat Indonesia, di atas kepentingan pribadi kami.

Daratan dan lautan yang sangat besar yang kita memiliki, kekayaan alam yang sangat besar dan kita harus mengerti bahwa sumber alam yang kita miliki sejatinya untuk memenuhi kebutuhan rakyat Indonesia.

Namun dengan segala karunia dan kelebihan yang kita miliki tersebut, kita harus bisa menghadapi masa depan dengan harus lebih optimis, kita harus bisa melihat segala bentuk tantangan dan ancaman yang ada sebagai motivasi diri untuk bisa menjadi bangsa yang kuat.

Bangsa yang tidak takut dengan ancaman, ataupun kecaman dari manapun. Bahkan invasi-invasi yang mungkin akan datang entah di kemudian hari.

Ke depan, untuk bisa menjadi bangsa yang kuat pasti akan mendapatkan ancaman, tantangan baik dari dalam maupun luar negeri ini. Kita harus berani terhadap apapun yang berusaha mengganggu negara kita.

Kita harus menjadi bangsa yang berani tertib membayar pajak kita, berani mengoreksi diri kita, berani menegakkan keadilan dan memberantas adanya KKN yang masih ada di negara kita ini.

Karena tantangan dan ancaman tidak hanya berasal dari luar, tetapi dari dalam diri kita. Banyak rakyat kita yang masih hidup di bawah angka kemiskinan, masih banyak rakyat Indonesia yang kesulitan makan.

Di masa krisis seperti ini, kita tidak boleh bergantung bahan makanan kepada siapapun, maka dari itu dalam waktu yang sesingkat-singkatnya kita harus mampu memproduksi sumber pangan sendiri bagi rakyat kita, kita harus bisa swasembada pangan dalam waktu 4-5 tahun, bahkan kita harus mampu menjadi lumbung padi bagi rakyat kita.

Kita diberikan kuasa yang besar dari Tuhan Yang Maha Esa, kita punya Sumber Daya Alam yang melimpah, panas bumi, sinar matahari, batu bara, itu harus bisa kita manfaatkan semaksimal mungkin sehingga kita bisa memproduksi energi kita sendiri tanpa bergantung dengan negara lain.

Anak-anak kita harus bergizi selain itu menjamin melindungi dia yang paling lemah untuk mencapai sejahtera sejati dan kemakmuran yang sebenarnya kita harus melakukan Hirilisasi kepada semua komunitas.

Mulai dari komunitas itu harus menambah kekuatan ekonomi kita sehingga rakyat bisa mencapai hidup yang sejahtera, dan kita harus memberontak korupsi dengan digital dan hukum yang tinggi dan kita akan mengurangi korupsi secara signifikan.

Untuk semua Eselon dan Pejabat harus memberikan contoh dan menjalankan pemerintahan kepemimpinan dan yang sebersih-bersihnya.

Mulai contoh dari atas dan setelah itu tegakan hukum yang tegas dan keras, semua kita percaya dan yakin tak punya kekuatan untuk menghilangkan kemiskinan dari bumi Indonesia ini adalah sasaran yang sangat berat bahkan banyak yang mengatakan ini adalah sesuatu yang tidak mungkin.

Pemimpin yang berani dan pemimpin yang baik akan terpendek untuk menghadapi yang tidak mungkin mau mencari jalan untuk yang tidak mungkin kita laksanakan karena bangsa yang berani adalah membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin.

Kita perlu suasana kebersamaan kita perlu suasana persatuan dan kita perlu kolaborasi kerjasama bukan cekcok berkepanjangan dan kita perlu membuat mungkin yang tidak caci maki, serta pemimpin Arif yang bijaksana dan mengerti serta contoh budaya terkait Bank mandiri dan modal adat tradisi dan ada bangsa kita sendiri.

Demokrasi kita harus yang santun dan Demokrasi perbedaan pendapat harus tanpa kerusuhan dan Demokrasi kita harus yang sejuk dan damai serta yang menghindari kemunafikan.

Kita harus bisa melihat orang kecil bisa tersenyum, kita berkuasa karena seizin rakyat karena setiap pemimpin harus ingat hanya untuk rakyat dan bukan bekerja untuk diri sendiri dan bukan bekerja untuk pemimpin pemimpin kita dan kita harus bekerja untuk rakyat.

Rakyat harus bebas dari kelaparan, bebas dari penindasan dan penderitaan dan banyak saudara kita di atas 70 tahun menarik becak ini bukan ciri - ciri bangsa yang merdeka.

Mari kita kerja keras pantang menyerah dan menghimpun semua kekayaan kita jangan mau kekayaan kita di ambil Murah oleh pihak pihak lain karena kekayaan kita harus sebesar - besarnya untuk negara kita sendiri.

Kita bisa capai semua kalo kita bekerjasama dan marilah kita mengangkat rekan rekan kita karena kita adalah bangsa Indonesia.

Presiden Joko Widodo mengalahkan saya tapi begitu beliau menang saya di ajak dan saya menerima dan saat ini saya menang dan saya mengajak ayo bersatu.

Negara Indonesia kita, harus bisa mengedepankan demokrasi, demokrasi yang mengoreksi tanpa mencaci maki, bertarung tanpa membenci, demokrasi kita harus demokrasi yang sejuk, demokrasi yang damai, demokrasi yang mengindari kemunafikan.

Kita harus selalu ingat setiap pemimpin dimanapun berada bahwa kekuasaan yang didapatkan adalah titipan dari rakyat, oleh karena itu, dimanapun kita berada, kita harus bekerja demi kepentingan dengan rakyat, bukan bekerja atas kepentingan golongan, bukan bekerja karena kepentingan siapapun.

Kita punya prinsip dengan penjajahan, penindasan, Rasialisme karena kami pernah mengalami itu semua, bahkan kita di golongkan lebih rendah dari anjing.

Saya masih ingat Prasasti tahun 78 karena itu kita punya prinsip harus membela rakyat yang tertindas di dunia ini dan kami mendukung kemerdekaan rakyat Palestina.

Pemerintah Presiden Joko Widodo sudah mengirim bantuan medis di Gaza dan dokter dokter kita sudah bekerjasama di Gaza bersama Saudara kita Uni Emirat Arab dan kita siap mengirim bantuan yang lebih banyak dan evakuasi mereka yang luka dan menjadi korban.

Kita siapkan rumah sakit untuk membantu saudara kita yang menjadi korban perang, kita harus berterimakasih kepada pahlawan kita semua karena mereka yang membayar kemerdekaan dengan darah dan air mata mereka.

Terimakasih kepada bung Karno yang memberikan kita ideologi negara yaitu Pancasila, kita juga bersyukur kepada Bapak Soeharto dalam menyelamatkan dan mengamankan Ideologi Negara ini. Kita harus berterimakasih kepada Bapak Habibie yang membuat dasar mengetahui Ilmu pengetahuan.

Kami berterimakasih kepada Presiden Gusdur yang mengajarkan menghargai Antar Agama dan suku. Dan juga berterimakasih kepada Ibu Megawati yang bisa mentsabilkan ekonomi pada tahun ini. Kepada Bapak SBY kami bertrimakasih telah menjaga Indonesia dari ancaman - ancaman luar negeri.

Kepada Bapak Jokowi kami berterimakasih dan Wakil Presiden Ma'aruf Amin terimakasih atas kepemimpinan dan kenegawaraan bapak dan bapak telah menahkodai negara ini atas krisis negara ini yaitu Covid 19."

SHARE:
Editor
: Redaksi
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru